Selamat Ulang Tahun, ya.. Saya kemarin melihat foto-foto-mu bersama teman-teman-mu di Instagram dalam rangka Ulang Tahun-mu.
Melihat kamu senang di foto-foto itu, saya ikut senang. Seperti selayaknya orang, kamu senang saat ada orang yang datang berbagi keceriaan bersama kamu, pada hari itu.
Saya ingat, kamu pernah bertanya. Lewat Twitter. "Biasa nya, kalo ulang tahun, kamu ngerayain nya gimana sih.?"
Jawaban saya. Cara saya merayakan ulang tahun sangat 'Hangat' ya. Saya tidak punya Teman. Jadi saya lebih sering merayakan Ulang Tahun dengan keluarga, itulah kenapa suasana ulang tahun saya cenderung hangat.
Lain cerita, saya ingin menulis perasaan saya. Saya sudah mulai merasa 'dekat' sama kamu sejak saya melihat kamu bernyanyi dan berbicara di depan kamera. Jauh sebelum nya saya jatuh hati saat saya lihat kamu di pensi salah satu sekolah.
Kita memang belum pernah ketemu, tapi. Fakta bahwa kamu menfollow saya di Twitter membuat saya merasa dekat dengan kamu.
Saya tetap merasa dekat dengan kamu, meskipun saya sudah berkali-kali melihat laki-laki yang mungkin mengirimkan ucapan selamat pagi ke kamu tiap hari nya, mengajak kamu pergi setiap sabtu malam.
Saya tidak kecewa. Karena sejak awal, saya sudah tahu, kalau perempuan yang pernah nangis saat bercerita tentang anak-anak kecil yang dipaksa berjualan cobek di pinggir jalan, dan perempuan yang bisa menjelaskan secara panjang lebar tentang berbagai penyakit.
Sudah pasti akan di kagumi oleh banyak laki-laki, kamu hanya harus memilih.
Kamu tahu Universe Conspires.?, Ya. Saya mempercayai teori itu.. Biasa nya, jika memang takdir, Semesta akan berkonspirasi dan membantu.
Jadi jika memang kita berdua bisa bersama, seharusnya. Saya tidak akan menulis seperti ini, karena kita berdua dipertemukan semesta.
Terlihat bodoh memang, tapi mungkin itu semua karena kita berdua ada di semesta yang berbeda. Iya, saya memang senang membuat analogi aneh seperti ini..
Dan, laki-laki yang ada di foto ultah-mu itu, hidup di semesta yang sama.
Kamu 20 tahun sekarang, 2 atau 3 tahun lagi mungkin saja kamu sudah menikah. Jadi percuma juga saya menunggu.
Jadi, saya tidak galau. Oh ya, terima kasih telah menjelaskan ADHD ke saya kemarin.
Semoga kita bisa ketemu nanti, supaya kita bisa dekat dalam arti yang sebenarnya. Semoga suatu saat nanti, saya bisa melewati segala macam atmosfer untuk masuk ke semesta yang sama denganmu. Oke maaf, jiwa absurd saya balik lagi.
See you, Mrs. Doctor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar